Selasa, 10 Maret 2015

PROFIL GUA LLUR



Hello
 perkenalkan nama saya destuaji diki yulkarnain anak dari tua  yang bernama junaidi nugraha dan simbok gua yang bernama tukiyem .gua anak langka dirumah llur .gua tinggal tergantung hari dan waktu terkadang gua terdampar di tepi jalan hahaha .gua lahir di meja operasi tepat di rumah sakit tidak karena belum makanya gua cuman di sleman aja coy . kalau soal tanggal lahir gua , gua di kasih tau oleh emak gua pada tanggal 12 12 12 . oh salah coy ternyata 12 12 1995 hahaha.  Gua beryakinan agama islam . gua saat ini masih duduk di kelas 3 smk tepatnya di smk itu pasti loe tau SMKN 3 YOGYAKARTA llur . gua mengambil jurusan mesin . untuk sejarah pendidikan gua sebelum nya di TKABA DHURI langsung naik pangkat di SD KALASAN BARU sebenarnya udah gak baru sih orang udah lama berdiri hahaha setelah itu naik pangkat lagi di SMP N 4 KALASAN llur . hobi saya gembel llur liat slank karena bagi kaum kami jalanan adalah sekolah karena dari jalanan kitabisa menambah wawasan dan kreativitas . kadang gua motret llur kalau ada waktu senggang . kalau ada pesanan baru gua nuangin kreativas gua di kaos oblong (DEVOID) karena gua mendirikan segelintir orng orang yang merasa mereka bisa menyablon dan mendesaign .
Sekian dan arigato thanks you matuuuuur suwon :*

Mesin CNC

PENGERTIAN MESIN CNC
CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, ) bermuladari 1952 yang  dikembangkan oleh John  Angkatan Udara Amerika Serikat.
CNC  merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat ketelitian

Jenis Mesin CNC                                    
1.      Mesin CNC Milling 5 Axis
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR4L6OvRUA1KG4ETFZvO3gUX0zusox3pa9ZW0Nn_SvdKIESc5Xs0f8AeTflL0ldJb1Bqp6hlNjDF7bali6eoxm_GcVTQMD532jMlFpoesm93rmJUyn-oGeHXskFpFfv8EoR0OXL9pT3WKS/s1600/1.jpg

2.      Mesin Bubut CNC
Ini adalah mesin bubut dengan dua arah pergerakan ( axis ) dengan kendali numerik ( CNC )
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn4Stb39Mc1al9tCSHhzWjAnim8rcob5DBSvTyVlFkvhs8FRTHKnjD6QPtwtbaiT49JSWlzWQ7E33QiNvIZMnzrYjIj4A3KUvj1VprhyphenhyphenThyphenhyphenNVTGG_H418hujCSetFqyODbK5hdUFXa4qXC/s320/2.jpg
1. Mesin milling copy
Description: 1049-234766-03032004174038351Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :

a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbing
Description: Dscf3062

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.



Minggu, 08 Maret 2015

panduan memilih kamera

Panduan Memilih Kamera DSLR

pentax-k-m1
Perkembangan kamera digital saat ini begitu mengagumkan, khususnya perkembangan kamera D-SLR (Digital -Single Lens Reflex). Sejak kamera DCS 100 dikenalkan tahun 1991, kamera D-SLR semakin dikembangkan oleh para produsen kamera. Untuk kategori kamera D-SLR, prinsip “uang ‘gak pernah berbohong” ada benarnya. Semakin mahal harga kamera, semakin bagus lah kamera tersebut.
Memilih kamera D-SLR yang tepat untuk fotografer pemula, termasuk gampang-gampang susah. Dari sekian banyak kamera D-SLR yang ada di pasaran saat ini, apa yang harus kita ketahui saat akan memilih kamera yang tepat untuk kita. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui bagi fotografer pemula sebelum memutuskan membeli sebuah kamera D-SLR.
1. Sensor Kamera D-SLR
Perhatikan sensor CCD atau CMOS yang digunakan pada kemera. Terdapat beberapa varian bagi sensor kamera digital ini, yaitu Full Frame (36 x 24mm), APS-H (28,7 x 19mm), APS-C (22,2 x 14,8 mm), dan Four-thirds (17,3 x 13mm). Perbedaan ukuran ini memang membingungkan untuk pemula, namun singkatnya, jika kita menggunakan sensor full frame (perbandingan gambar 3:2), maka gambar di jendela bidik akan terlihat penuh. Jika dicetak pada kertas foto ukuran 4 R (15 x 10 cm), maka tidak ada cropping pada cetakan karena sesuai dengan ukuran di LCD (15 : 10 = 3 : 2). Tapi jika kita menggunakan sensor APS-C, terdapat crop factor yang didapat dari pembagian sbb, lebar sensor full frame : lebar sensor APS-C, (36 :22,2 = 1,6) maka pada sensor APS-C terdapat crop factor 1,6 artinya gambar tidak terlihat utuh seperti pada sensor fullframe. Perbedaan penampakan yang terjadi seperti gambar di bawah ini:
crop factor
  • sensor fullframe = keseluruhan gambar
  • sensor APS-C = bingkai gambar berwarna
Kamera dengan sensor APS-C, lebih cocok untuk telephoto, karena jika kita menggunakan lensa 70 – 300mm, itu artinya kita menggunakan lensa 112 – 480mm.
sensor
2. Kamera D-SLR membutuhkan perawatan khusus
Kamera D-SLR, memiliki kemampuan interchangable lens (lensa dapat ditukar lepas). Resiko membuka lensa dari bodi kamera D-SLR, memungkinkan debu masuk ke dalam kamera, sedangkan kamera D-SLR sangat sensitif sekali dengan debu. Debu akan menempel pada sensor kamera, dan pada hasil foto akan terlihat, apalagi ketika menggunakan bukaan kecil (diafragma). Untuk membersihkan debu, bisa menggunakan alat peniup debu khusus yang tersedia di toko kamera. Walaupun pada kamera D-SLR terkini telah dilengkapi dengan sistem pembersih debu otomatis, tapi tetap secara manual dibutuhkan.
Canon-Digital-SLR-Camera-Sensor
3. Kamera D-SLR memiliki usia shutter tertentu (shutter count)
Jika kita menggunakan kamera SLR analog, setiap melakukan pemotretan, kita dibatasi oleh jumlah frame yang ada pada rol film negatif yang kita gunakan. Pada kamera D-SLR, hal tersebut ditiadakan. Kita bisa memotret dalam satu waktu hingga ratusan bahkan ribuan foto, selama memiliki memori penyimpanan data yang cukup. Namun demikian, pada kamera D-SLR terdapat yang dikenal dengan istilah shutter count, yaitu rekaman jumlah jepretan yang dilakukan oleh shutter pada kamera. Setiap kamera D-SLR, memiliki shutter count atau estimasi “masa hidup” shutter. Pada pengujian pabrik, kamera D-SLR kelas menengah mampu mencapai 50ribu jepretan. Sedangkan pada kamera D-SLR kelas atas bisa mencapai diatas 100ribu jepretan tanpa masalah. Jadi, kamera D-SLR memang cocok untuk pemula dalam belajar, asalkan ketika belajar, kita tetap memiliki konsep memotret, berpikir dulu sebelum memotret, sehingga tidak membuang-buang usia shutter.
4. Resolusi Kamera D-SLR (megapiksel)
Kamera Digital memberikan pilihan pada kita untuk menentukan seberapa besar resolusi yang kita butuhkan. Saat ini, kemampuan resolusi kamera D-SLR sudah mencapai 12 mp. Semakin besar ukuran resolusi kamera, semakin besar pula memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar saat pemotretan. Pada dasarnya, resolusi kamera pada ukuran 10 mp, misalnya, resolusi maksimal mencapai 3872 x 2592. Namun untuk kebutuhan pemotretan biasa, resolusi sebesar itu akan memakan memori besar, oleh sebab itu, pada kamera D-SLR selalu dilengkapi dengan pilihan max resolusi dan low resolusi, agar kita bisa memilih sesuai kebutuhan. Banyak fotografer profesional masih menggunakan resolusi 6 mp, karena masih dirasa cukup untuk membuat foto yang baik. Pemilihan resolusi besar biasanya untuk keperluan cropping gambar nantinya. Selain itu, resolusi bukan lah segalanya. Pada kamera digital, penentuan resolusi tidak serta merta berkaitan dengan ketajaman gambar. Pada kamera D-SLR, ketajaman gambar lebih ditentukan oleh kelas lensa yang digunakan.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui ketika kita mau membeli kamera D-SLR… mudah-mudahan bermanfaat…

Kamis, 05 Maret 2015

Cara Merawat Lensa Dan Kamera DSLR Dengan Mudah

Cara Merawat Lensa Dan Kamera DSLR Dengan Mudah

Advertisement

Nikon SLR Memiliki Perawatan Lensa Dan Kamera Dengan Mudah

Nikon SLR memiliki kualitas terbaik di dalam perawatan, Canon DSLR yang merupakan kepentingan kita yang memilikinya, wajibnya merawat pada benda seperti Nikon SLR yang dimilikinya, mengapa itu perlu banget dalam perawatan kamera, setiap fotografi atau seorang fotografer profesional juga memiliki kewajiban merawat dan menjaga suatu kamera. Hal ini dikarenakan sebuah kamera yang digunakan meupakan bentuk senjata yang digunakan oleh seorang fotografer atau kita sendiri yang memilikinya.
Nikon SLR
Nikon SLR Kamera
Anda pasti mengerti tentang model dan harga-harga suatu kamera, haraga kamera nikon slrtentu tidak murah melainkan harga satu kamera digital nikon slr tentu mahal, bahkan sampai jutaan rupiah, ataupun sampai puluhan juta rupiah setiap komponen kamera, terkadang Cuma harga body only kamera saja sampai jutaan rupiah, apalagi kalau anda tau harga lensa kamera Nikon SLR bahkan melebihi harga body only lo, sampai-sampai harga sebuah lensa mencapai ratusan juta rupiah.
Nah anda sudah mengerti betapa perlunya menjaga dan merawat suatu kamera Nikon slrwalupun anda hanya memiliki kamera bertipe rendahan, tetapi yang anda utamakan cara merawat dan menjaga suatu kamera agar tetap subur dan baik sehingga kualitas tetap terjaga. Kali ini saya akan memberikan beberapa tips cara merawat kamera Nikon SLR agar tetap awet dan terjaga dengan baik.

Nikon SLR Lensa Kamera Dapat Di Jauhkan Dari Debu yang Menmpel

Membersihkan debu pada bagian-bagian terpenting merupakan cara memberikan perawatan pada suatu kamera nikon slr atau lensa. Mengapa perlu diutarakan pada bagian lensa terdahulu? Karena lensa merupakan hal yang pokok untuk menciptakan atau menghasilkan karya foto yang berkualitas bagus, yang biasanya membersihkan suatu kamera dan lensa tersebut dilakukan setelah pemakaian hunting wisata maupun kegiatan penting lainnya, mengapa perlu dilakukan hal ini untuk menjaga dari mala bahaya terjadinya kerusakan, cara perawatan kamera nikon slrdapat dilakukan dengan menggunakan cleaning (pembersih) yang biasanya satu set terdiri dari blower, lap lensa, lenspen, kuas bulu yang lembut, dll.
Kamera nikon slr dan lensa bersikan dengan blower jika menurut anda debu atau noda yang menempel pada bagian lensa anda perlu membersihkan lagi dengan lap kain yang halus untuk pembersih lensa. Lespen dapat digunakan pada bagian khusus agar pada bagian lensa tidak terjadi kegoresan.
Nah yang utama agar lensa tetap terjaga dengan aman pasang screen protector pada bagian LCD dan filter UV pada bagian lensa, mengapa pada nikon slr perlu dipasang screen protector hal ini sangat penting dan berguna untuk menjaga dan merawat sebuah lensa dari goresan-goresan yang tidak tersengaja. Jika layar LCD yang tergores tentu akan mempengaruhi hasil gambar yang di ambil, selain itu layar LCD juga mempengaruhi jika terkena goresansedikitpun harga dapat turun drastis dan bahkan lebih murah jika kita menjualnya.
maka dari itu anda perlu tau mengenai screen protector merupakan pelindung dari layar LCD agar tetap terjaga dari goresan dan filter UV menjaga dari goresan pada bagian optik lensanikon slr. Hal ini sangat penting untuk kita jaga dengan sebaik mungkin karena lensa merupakan bagian terpenting dalam fotografi, yang menjadikan hasil kualitas foto, selain itu jika sebuah lensa sudah terkena goresan sedikitpun akan bedampak pada harga nilai jual lensa. Maka menjaga pada sebuah lensa nikon slr itu sangat penting dan diperlukan agar kualitas tetap terjaga dengan baik.

Nikon SLR Memiliki Kualitas Dan Perlu Menjauhkan Lensa Dari Tempat Kelembapan

perlunya menjaga nikon slr merupakan suatu kamera yang berkualitas dari kelembapan itu sangat penting yang sering dihadapi oleh penghobi fotografi maupun fotografer yaitu peralatan yang diutamakan agar lensa terjaga dengan kondisi baik, slah satu dalam penataan dan penyimpanan yang baik yaitu menggunakan kotak tupperwer denagn ditambahkan penyerap uap air di dalamnya agar tidak terjadi pengembunan. dan rutinitas dalam perawatan sehingga lensa kamera dapat terjaga dengan baik berkualitas hasilnya.

Sabtu, 28 Februari 2015

tutorial sablon

Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula - Banyak sekali dari Sobat aziscs1 yang minta dibuatkan tutorial Cara menyablon kaos namun baru sekarang saya bisa memberikan artikel tentang Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula. Inipun saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya rangkum jadi satu.

Sablon baju adalah salah satu usaha yang termasuk di bidangdesain grafis. Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

 

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON 

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Desain



contoh desain baju

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 1300 C ).

Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.


Jenis sablon untuk kaos secara umum ada 2, digital printing dan manual. Sablon dengan digital printing sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Sedangkan sablon manual lebih sulit, dan tahapannya lebih banyak. Keduanya memerlukan komputer untuk setting gambar.

I. Digital Printing

Berikut perlatan yang dibutuhkan untuk digital printing :

    Printer yang sudah dimodifikasi menjadi sistem tabung. Tabung ini nantinya akan diisi dengan tinta khusus untuk sablon (tinta sublim).
  •     Mesin press panas.
  •     Inkjet paper atau transfer paper.
  •     Tinta sublim

Tahapan sablon dengan digital printing :

  1. Pilih gambar atau foto yang akan disablon. Desain seperlunya agar lebh menarik.
  2. Balik gambar tersebut (mirroring).
  3. Cetak ke inkjet paper (untuk kaos warna terang) atau transfer paper (untuk kaos warna gelap).
  4. Letakkan hasil cetakan ke atas kaos, lalu press dengan mesin press antara 30 – 60 detik (tergantung daya mesin press)
  5. Angkat inkjet paper atau transfer paper.
  6. Proses selesai.

II. Sablon Manual

cara menyablon baju
Sablon manual memerlukan peralatan sebagai berikut :
  •  Printer laser
  •  Meja afdruk
  •  Screen
  •  Alat penyemprot air
  •  Rakel
  •  Triplek
  •  Obat Afdruk
  •  Lem kaos
  •  Pasta Sablon
  • Tinta pewarna
  •  Hairdryer

Tahapan sablon manual :
gambar cara menyablon baju
  1. Dengan menggunakan software grafis, pisahkan warna dari gambar yang akan disablon. Teknik pisah warna bisa dibaca di tempat cara memisah warna.
  2. Cetak masing-masing bagian warna yang sudah dipisah tadi dengan printer laser. Cetak semuanya dengan warna hitam.
  3. Olesi permukaan screen dengan obat afdruk. Tunggu sampai agak kering.
  4. Letakkan hasil cetakan dan screen yang sudah diolesi obat afdruk tadi ke atas meja afdruk. Lalu sinari dengan lampu dibawah meja afdruk sekitar 10-20 menit.
  5. Pembuatan screen sebanyak jumlah warna yang akan disablon.
  6. Semprot screen tersebut dengan alat penyemprot air, sehingga bagian yang mengandung gambar yang diinginkan menjadi berlubang.
  7.  Campur pasta dengan tinta warna sesuai warna yang diinginkan.
  8. Masukkan kaos ke triplek yang sudah dilumuri lem kaos. Penggunaan triplek bertujuan agar diperoleh permukaan kaos yang rata
  9. Letakkan screen di atas kaos, lalu pasta dituang ke atas screen.
  10. Tarik pasta yang sudah dituang tersebut dengan rakel, sehingga pasta turun ke kaos melalui screen yang berlubang.
  11. Tunggu sampai kering, lalu ulangi langah 9 dan 10 untuk warna yang lain.
  12. Setelah selesai untuk semua warna, keringkan sablon pada kaos tersebut dengan sinar matahari dan hairdryer.
  13. Proses selesai

tutorial sablon

Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula - Banyak sekali dari Sobat aziscs1 yang minta dibuatkan tutorial Cara menyablon kaos namun baru sekarang saya bisa memberikan artikel tentang Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula. Inipun saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya rangkum jadi satu.

Sablon baju adalah salah satu usaha yang termasuk di bidangdesain grafis. Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

 

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON 

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Desain



contoh desain baju

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 1300 C ).

Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.


Jenis sablon untuk kaos secara umum ada 2, digital printing dan manual. Sablon dengan digital printing sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Sedangkan sablon manual lebih sulit, dan tahapannya lebih banyak. Keduanya memerlukan komputer untuk setting gambar.

I. Digital Printing

Berikut perlatan yang dibutuhkan untuk digital printing :

    Printer yang sudah dimodifikasi menjadi sistem tabung. Tabung ini nantinya akan diisi dengan tinta khusus untuk sablon (tinta sublim).
  •     Mesin press panas.
  •     Inkjet paper atau transfer paper.
  •     Tinta sublim

Tahapan sablon dengan digital printing :

  1. Pilih gambar atau foto yang akan disablon. Desain seperlunya agar lebh menarik.
  2. Balik gambar tersebut (mirroring).
  3. Cetak ke inkjet paper (untuk kaos warna terang) atau transfer paper (untuk kaos warna gelap).
  4. Letakkan hasil cetakan ke atas kaos, lalu press dengan mesin press antara 30 – 60 detik (tergantung daya mesin press)
  5. Angkat inkjet paper atau transfer paper.
  6. Proses selesai.

II. Sablon Manual

cara menyablon baju
Sablon manual memerlukan peralatan sebagai berikut :
  •  Printer laser
  •  Meja afdruk
  •  Screen
  •  Alat penyemprot air
  •  Rakel
  •  Triplek
  •  Obat Afdruk
  •  Lem kaos
  •  Pasta Sablon
  • Tinta pewarna
  •  Hairdryer

Tahapan sablon manual :
gambar cara menyablon baju
  1. Dengan menggunakan software grafis, pisahkan warna dari gambar yang akan disablon. Teknik pisah warna bisa dibaca di tempat cara memisah warna.
  2. Cetak masing-masing bagian warna yang sudah dipisah tadi dengan printer laser. Cetak semuanya dengan warna hitam.
  3. Olesi permukaan screen dengan obat afdruk. Tunggu sampai agak kering.
  4. Letakkan hasil cetakan dan screen yang sudah diolesi obat afdruk tadi ke atas meja afdruk. Lalu sinari dengan lampu dibawah meja afdruk sekitar 10-20 menit.
  5. Pembuatan screen sebanyak jumlah warna yang akan disablon.
  6. Semprot screen tersebut dengan alat penyemprot air, sehingga bagian yang mengandung gambar yang diinginkan menjadi berlubang.
  7.  Campur pasta dengan tinta warna sesuai warna yang diinginkan.
  8. Masukkan kaos ke triplek yang sudah dilumuri lem kaos. Penggunaan triplek bertujuan agar diperoleh permukaan kaos yang rata
  9. Letakkan screen di atas kaos, lalu pasta dituang ke atas screen.
  10. Tarik pasta yang sudah dituang tersebut dengan rakel, sehingga pasta turun ke kaos melalui screen yang berlubang.
  11. Tunggu sampai kering, lalu ulangi langah 9 dan 10 untuk warna yang lain.
  12. Setelah selesai untuk semua warna, keringkan sablon pada kaos tersebut dengan sinar matahari dan hairdryer.
  13. Proses selesai